• Desa Ombul

    Kekayaan Alam Desa Ombul Sampang Madura

  • FGD

    Pasca Acara FGD.

  • Petani dan cangkul

  • Rumah Desa

  • Senin, 30 Desember 2013




    Sampang - Lantaran tak ada perbaikan selama 8 tahun, akses jalan masuk ke Desa Ombul Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, Madura sulit dilalui dan nyaris tak bisa di lewati dengan kendaraan biasa.

    Kondisi ini membuat 4.500 penduduk di Desa tersebut merasa terisolasi karena kesulitan menuju pusat kota Kecamatan yang jaraknya hampir 15 Km.

    Pantaun di lokasi kerusakan jalan Desa menuju Desa Ombul mencapai panjang 6 Km. "Warga di sini hanya bisa pasrah mas, sebab selama 8 tahun tak ada perbaikan, padahal kami selaku warga Sampang seharusnya mendapat fasilitas jalan yang sama dengan warga di Desa lainya,"keluh Alan Kaisan Warga Desa Ombul, Minggu (29/9/2013)

    Alan, sekaligus Tokoh Masyarakat Desa Ombul ini kerap kali membahas dengan perangkat desa mengenai perbaikan jalan, namun lagi-lagi terbentur dengan angaran lantaran mayoritas warga di Desa Ombul hanya menggandalkan penghasilanya dari bercocok tanam atau pertanian.

    " Kami pernah mempunyai rencana untuk mengalang dana melalui warga, akan tetapi melihat warga di sini mayoritas hanya sebagai petani kami tidak tega mas, buat makan saja susah kok di mintai sumbangan buat perbaikan jalan," tandasnya.

    Sementara dengan kondisi jalan rusak selama 8 tahun ini, Alan beserta warga yang lain berharap agar pemerintah daerah setempat segera memperbaiki jalan Desa tersebut, agar aktifitas dan perekonomian Desa Ombul bisa berjalan lancar.[sar/ted]

    Sumber : Berita Jatim

    Jalan Rusak, 4500 Penduduk Desa Ombul Sampang Terisolasi

    Posted at  22.27  |  in  Seputar Ombul  |  Read More»




    Sampang - Lantaran tak ada perbaikan selama 8 tahun, akses jalan masuk ke Desa Ombul Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, Madura sulit dilalui dan nyaris tak bisa di lewati dengan kendaraan biasa.

    Kondisi ini membuat 4.500 penduduk di Desa tersebut merasa terisolasi karena kesulitan menuju pusat kota Kecamatan yang jaraknya hampir 15 Km.

    Pantaun di lokasi kerusakan jalan Desa menuju Desa Ombul mencapai panjang 6 Km. "Warga di sini hanya bisa pasrah mas, sebab selama 8 tahun tak ada perbaikan, padahal kami selaku warga Sampang seharusnya mendapat fasilitas jalan yang sama dengan warga di Desa lainya,"keluh Alan Kaisan Warga Desa Ombul, Minggu (29/9/2013)

    Alan, sekaligus Tokoh Masyarakat Desa Ombul ini kerap kali membahas dengan perangkat desa mengenai perbaikan jalan, namun lagi-lagi terbentur dengan angaran lantaran mayoritas warga di Desa Ombul hanya menggandalkan penghasilanya dari bercocok tanam atau pertanian.

    " Kami pernah mempunyai rencana untuk mengalang dana melalui warga, akan tetapi melihat warga di sini mayoritas hanya sebagai petani kami tidak tega mas, buat makan saja susah kok di mintai sumbangan buat perbaikan jalan," tandasnya.

    Sementara dengan kondisi jalan rusak selama 8 tahun ini, Alan beserta warga yang lain berharap agar pemerintah daerah setempat segera memperbaiki jalan Desa tersebut, agar aktifitas dan perekonomian Desa Ombul bisa berjalan lancar.[sar/ted]

    Sumber : Berita Jatim

    0 komentar:

    Minggu, 29 Desember 2013









    Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi.
    Sejalan dengan dinamika yang terjadi, baik pada tingkat masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dunia global, maka dewasa ini program KKN UTM diarahkan menjadi KKN tematik berbasis pendidikan sebagai wahana pengabdian kepada masyarakat. Program pengabdian kepada masyarakat dipandang oleh UTM sebagai program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip: (1) kompetensi akademik, (2) kewirausahaan, dan (3) profesional, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat. KKN tematik adalah program KKN dengan fokus yang spesifik dengan ciri: (1) relevan dengan program pembangunan daerah atau pemerintah pusat, (2) relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan (3) relevan dengan visi, misi, renstra, kepakaran, dan IPTEKS yang dimiliki UTM. Program KKN tematik berbasis pendidikan ini didasarkan kepada prinsip-prinsip pendidikan.
     
    Tujuan Umum 
    (1) melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya (IPTEKSBUD)  yang diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di  masyarakat.
    (2) melatih dan mengembangkan softskills dan karakter mahasiswa, 
    (3) melatih mahasiswa untuk memahami kondisi masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan, sehingga mahasiswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat yang memerlukan bantuan .
    (4) menyiapkan calon pemimpin bangsa yang berpihak kepada kejujuran, keadilan, dan kebenaran. KKN sebagai program pengabdian kepada masyarakat

    KKN UTM

    Posted at  16.46  |  in  KKN  |  Read More»









    Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu wujud dari tridharma perguruan tinggi.
    Sejalan dengan dinamika yang terjadi, baik pada tingkat masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dunia global, maka dewasa ini program KKN UTM diarahkan menjadi KKN tematik berbasis pendidikan sebagai wahana pengabdian kepada masyarakat. Program pengabdian kepada masyarakat dipandang oleh UTM sebagai program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip: (1) kompetensi akademik, (2) kewirausahaan, dan (3) profesional, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat. KKN tematik adalah program KKN dengan fokus yang spesifik dengan ciri: (1) relevan dengan program pembangunan daerah atau pemerintah pusat, (2) relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan (3) relevan dengan visi, misi, renstra, kepakaran, dan IPTEKS yang dimiliki UTM. Program KKN tematik berbasis pendidikan ini didasarkan kepada prinsip-prinsip pendidikan.
     
    Tujuan Umum 
    (1) melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya (IPTEKSBUD)  yang diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di  masyarakat.
    (2) melatih dan mengembangkan softskills dan karakter mahasiswa, 
    (3) melatih mahasiswa untuk memahami kondisi masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan, sehingga mahasiswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat yang memerlukan bantuan .
    (4) menyiapkan calon pemimpin bangsa yang berpihak kepada kejujuran, keadilan, dan kebenaran. KKN sebagai program pengabdian kepada masyarakat

    0 komentar:


    Sampang adalah sebuah kabupaten di Madura yang ada di sebelah utara bagian timur dari pulau Jawa.
    Sejarah kuno Sampang hanya dikenal dari beberapa prasasti dengan Sangkala Chandra. Dalam tradisi Jawa, adalah suatu representasi visual yang berbunyi hukuman empat kata yang masing-masing menghasilkan angka. Ini memberikan makna tanggal secara penanggalan Saka.
    Pertama candra Sangkala ditemukan di situs Sumur Daksan di desa Dalpenang, membaca angka 757 Saka atau 835 Masehi itu menandakan adanya komunitas kaum Budha yang dipimpin oleh Resi (guru spiritual) .
    Sebuah candra kedua Sangkala, ditemukan di situs Bujuk Nandi, di desa Kamoning Kabupaten Sampang, yang terbaca sebagai Saka 1301 atau 1379 M. Situs itu menyebutkan adanya sebuah komunitas yang dipimpin oleh seorang Resi bernama Durga Shiva Mahesasura Mardhini. The Nandi banteng adalah vahana atau kendaraan Dewa Shiwa.
    Sebuah candra ketiga Sangkala , ditemukan di situs Pangeran Bangsacara di desa Polagan , menandakan tahun 1383, ketika pembangunan sebuah kuil Buddha dengan ber-relief yang menceritakan kisah seorang pangeran bernama Bangsacara dan berisi pesan moral dan ajaran agama. Kita dapat menyimpulkan keberadaan masyarakat Shaivite dan Buddha di kabupaten Sampang antara tahun 1379 dan 1383.
    Sebuah candra keempat Sangkala , ditemukan di situs Pangeran Santomerto yang menunjukkan tanggal kematian pangeran Santomerto, paman Praseno dan hal ini sesuai dengan tahun 1574.

    Sebuah candra kelima Sangkala yang terukir di sayap kiri dari portal utama makam ibu Praseno di Madegan. Ini melambangkan naga melalui kepala ke ekor dengan panah. Ini melambangkan tahun 1546 Saka atau 1624 M. Ini adalah tahun dimana Praseno diangkat oleh Sultan Agung dengan gelar Pangeran Cakraningrat I.

    Sejarah Sampang

    Posted at  11.13  |  in    |  Read More»


    Sampang adalah sebuah kabupaten di Madura yang ada di sebelah utara bagian timur dari pulau Jawa.
    Sejarah kuno Sampang hanya dikenal dari beberapa prasasti dengan Sangkala Chandra. Dalam tradisi Jawa, adalah suatu representasi visual yang berbunyi hukuman empat kata yang masing-masing menghasilkan angka. Ini memberikan makna tanggal secara penanggalan Saka.
    Pertama candra Sangkala ditemukan di situs Sumur Daksan di desa Dalpenang, membaca angka 757 Saka atau 835 Masehi itu menandakan adanya komunitas kaum Budha yang dipimpin oleh Resi (guru spiritual) .
    Sebuah candra kedua Sangkala, ditemukan di situs Bujuk Nandi, di desa Kamoning Kabupaten Sampang, yang terbaca sebagai Saka 1301 atau 1379 M. Situs itu menyebutkan adanya sebuah komunitas yang dipimpin oleh seorang Resi bernama Durga Shiva Mahesasura Mardhini. The Nandi banteng adalah vahana atau kendaraan Dewa Shiwa.
    Sebuah candra ketiga Sangkala , ditemukan di situs Pangeran Bangsacara di desa Polagan , menandakan tahun 1383, ketika pembangunan sebuah kuil Buddha dengan ber-relief yang menceritakan kisah seorang pangeran bernama Bangsacara dan berisi pesan moral dan ajaran agama. Kita dapat menyimpulkan keberadaan masyarakat Shaivite dan Buddha di kabupaten Sampang antara tahun 1379 dan 1383.
    Sebuah candra keempat Sangkala , ditemukan di situs Pangeran Santomerto yang menunjukkan tanggal kematian pangeran Santomerto, paman Praseno dan hal ini sesuai dengan tahun 1574.

    Sebuah candra kelima Sangkala yang terukir di sayap kiri dari portal utama makam ibu Praseno di Madegan. Ini melambangkan naga melalui kepala ke ekor dengan panah. Ini melambangkan tahun 1546 Saka atau 1624 M. Ini adalah tahun dimana Praseno diangkat oleh Sultan Agung dengan gelar Pangeran Cakraningrat I.

    0 komentar:

    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 Desa Ombul Sampang Jawa Timur . Distributed By Blogger Themes | Blogger Template by Bloggertheme9
    Proudly Powered by Blogger.
    back to top